METABOLISME MIKROBA
A. SUMBER ENERGI DAN KARBON
Sel-sel
bakteri seperti halnya sel semua organisme hidup, umumnya melakukan aktivitas
kehidupan. Untuk kelangsungan hidupnya semua sel membutuhkan suatu sumber
energi. Walaupun sangat beraneka ragam jenis substansi yang berperan sebagai
sumber energi bagi mikroorganisme, namun terdapat pola dasar metabolisme yang
sangat sederhana yaitu terjadi perubahan dari satu bentuk energi yang kompleks
menjadi bentuk energi yang lebih sederhana, sehingga dapat masuk ke dalam
rangkaian metabolik. Sistem ini secara mendasar mirip dengan yang terdapat pada
sel-sel mamalia dan tumbuhan, akan tetapi pengutamaan pada mekanisme –
mekanisme dasar merupakan contoh diferensiasi yang unik pada dunia bakteri.
Bakteri dapat dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan kebutuhan karbon
mereka, yaitu bakteri autotrof (lithotropik) dan heterotropik (organotropik).
Bakteri autotropik dapat memanfaatkan karbondioksida sebagai sumber tunggal
karbon untuk disintesa menjadi kerangka-kerangka karbon berupa bahan organik
melalui proses metabolisme . Mereka hanya membutuhkan air, garam-garam
anorganik, dan karbondioksida untuk pertumbuhan. Sumber energinya berasal dari
cahaya maupun
hasil oksidasi dari satu atau lebih bahan anorganik. Bakteri heterotrof tidak dapat menggunakan
hanya karbondioksida sebagai sumber karbon, tetapi juga membutuhkannya dalam
bentuk bahan organik seperti glukosa. Bagi organisme heterotropik, sejumlah
unsur organik yang berperan sebagai sumber energi dapat juga digunakan untuk
mensintesa unsur organik yang di
butuhkan oleh organisme itu sendiri. Semua bakteri yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan juga fungi dapat termasuk dalam kelompok ini.
B.
METABOLISME PENGHASIL ENERGI
Bakteri
dapat merubah zat kimia dan energi radiasi kebentuk yang berguna untuk
kehidupannya melalui proses respirasi, fermentasi, dan fotosintesis. Dalam
respirasi, molekul oksigen adalah penerima elektron utama, sementara dalam fermentasi molekul bahan makanan biasanya
pecah menjadi dua bagian, dimana yang satu kemudian dioksidasi oleh yang
lainnya. Dalam fotosintesis, energi cahaya diubah menjadi energi kimia.
Bagaimanapun, dalam semua jenis sel, dan tanpa menghiraukan mekanisme yang
digunakan untuk mengekstrak energi, reaksi tersebut
diiringi
oleh pembentukan Adenosine Triphosphate (ATP). ATP adalah perantara yang umum
(reaktan) baik dalam reaksi yang menghasilkan energi maupun reaksireaksi yang
membutuhkan energi, dan pembentukannya memerlukan mekanisme dimana energi yang
tersedia dapat disalurkan kedalam reaksi biosintesis dari sel yang memerlukan
energi. Aktivitas metabolime bakteri sangat tinggi, seperti diwujudkan dengan
tingkat katabolisme dan pembelahan sel yang sangat tinggi. Evolusi panas
sehubungan dengan proses ini jauh lebih besar daripada organisme lain. Karena
panas yang dihasilkan selama metabolisme tidak tersedia untuk aktifitasnya,
bakteri secara umum lebih tidak efisien sebagai pengubah energi bebas daripada
sebagai organisme yang
tingkat
metabolismenya lebih lambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar