Manfaat
Elemen – Elemen (Unsur Hara) Bagi Tumbuhan
Unsur
hara mikro, makro maupun unsur tambahan senantiasa dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk dapat melangsungkan proses metabolisme di dalam tubuh tumbuhan tersebut.
Apabila kekurangan salah satu unsur dalam jumlah sedikit, maka proses
metabolisme masih dapat berlangsung, karena ada unsur – unsur tertentu yang
dapat digantikan fungsinya oleh unsur lain. Misalnya, dalam mengkatalisis
enzimatis. Namun jika kekurangan unsur tersebut terjadi dalam jumlah yang besar
maka akan menimbulkan gejala dalam berbagai bentuk dan menyebabkan pertumbuhan
tumbuhan tersebut menjadi terganggu dan akhirnya dapat menimbulkan kematian
pada tanaman.
Berikut
ini merupakan beberapa unsur menurut fungsi dan apa yang akan terjadi jika
kekurangan unsur tersebut :
1. Nitrogen
(N) : Berfungsi dalam pembentukan
klorofil, penyusunan asam amino, asam nukleat, protein (Plasma maupun enzim),
hormon dan bahan organik lainnya. Asimilasi N tidak dapat dipisahkan dengan
asimilasi C . Jika terjadi kekurangan unsur ini, maka pembentukan klorofil
menjadi terganggu, kandungan protein menurun, pembentukan antosianin meningkat,
dan daun kekuningan dan akhirnya akan gugur. Untuk mengatasi kekurangan N dapat
dilakukan dengan pemupukan dengan pupuk buatan atau dengan pupuk hijau (menanam
tanaman penambat N)
2. Pospor(P) : Unsur ini sangat dibutuhkan untuk
penyusunan mambran plasma, asam nukleat, senyawa berenergi (ATP,GTP), sintesis
pospolipida, monosakarida P (pada asimilasi C), nukleoprotein. Jika kekurangan
P maka pertumbuhan akan terhambat, daun menjadi hijau tua dan pembentukan
antosianin meningkat, differensiasi jaringan terganggu.
3. Kalium
(K) : Kalium hanya sedikit yang
terlarut dalam larutan tanah, terutama terdapat sebagai bentuk yang dapat
ditukar karena terjerap di permukaan partikel tanah. Terdapat dalam bentuk
garam anorganik pada jaringan yang sedang tumbuh. Penting untuk
katalisator dalam pengubahan asam amino
menjadi protein. Jika terjadi kekurangan K akan menyebabkan terhambatnya proses
fotosintesis dan proses pernapasan menjadi lebih giat, daun menguning dan
pertumbuhan menurun. Jaringan mati di bagian tengah atau pun tepi daun, serta
batang melemah. Terjadi penurunan kandungan protein sementara kandungan asam
amino meningkat.
4. Kalsium
(Ca) : Berfungsi untuk menguatkan
dinding sel karena merupakan komponen penyusun dinding sel dan lamela tengah
dalam bentuk Ca-pektat, meningkatkan pembelahan sel, membantu pengambilan
nitrat, mengaktifkan kerja enzim. Jika kekurangan unsur ini akan menyebabkan
desintegrasi pada ujung batang dan ujung akar menjadi, daun menjadi abnormal
bentuknya (keriting, nekrosis), tangkai daun lemas, pengambilan Mg menjadi
meningkat dan dapat menyebabkan sel tanaman keracunan. Kekurangan Ca dapat
digantikan dengan pemberian pupuk Ca, agar kadar Ca dan Mg menjadi seimbang.
5. Magnesium
(Mg) : Berfungsi untuk pembentukan
klorofil, berperan dalam transpor pospat, mempengaruhi proses penapasan,
mengaktifkan enzim transfofforilase, dehidrogenase, dan karboksilase. Jika
kekurangan Mg menyebabkan klorosis, ujung daun menguning.
6. Belerang
(S) : Berfungsi untuk penyusunan asam
amino dan pembentukan protein, vitamin (tiamin dan biotin), koenzim A dan
minyak atsiri. Jika kekurangan Belerang akan menyebabkan daun menguning.
7. Besi
(Fe) : Berperan sebagai katalisator sintesis
klorofil (bukan penyusun), sebagai koenzim dalam proses pernapasan. Jika
kekuranagn Fe akan berakibat daun menguning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar