BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Karbohidrat atau
Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gram-nya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi
sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang
seperti Indonesia. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar
70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini
disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah
harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada
serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada
biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel
karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung
atom karbon(C), hidrogen(H), dan aksigen(O). Secara biologis, karbohidrat
memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan
tumbuhan.
Sumber karbohidrat
nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat
dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat di bentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis
di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda
dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan
karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak
membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat parah
akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat
badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus
mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan
protein sebagai sumber energi.
Makalah yang berisi
tentang karbohidrat ini disusun untuk
memenuhi tugas Dasar Gizi , serta
disusun untuk mengembangkan materi mengenai karbohidrat yang dapat mendorong
berkembangnya kompetensi pembaca tentang karbohidrat. Pembaca juga dapat
menggunakan makalah ini sebagai rujukan pelajaran mengenai karbohidrat.
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1.
Dapat mengetahui pengertian dan struktur karbohidrat.
2.
Dapat memahami jenis-jenis karbohidrat berdasarkan klasifikasinya.
3.
Dapat mengetahui proses pencernaan, absorpsi,serta ekskresi karbohidrat.
4.
Dapat mengetahui sumber karbohidrat dalam bahan pangan.
5.
Dapat memahami manfaat karbohidrat.
6.
Dapat mengetahui proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh.
7.
Dapat mengetahui dampak dari kekurangan dan kelebihan karbohidrat.
BAB
I
ISI
2.1.Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat
(‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
‘sákcharon’ yang berarti “gula”). Karbohidrat berasal dari kata karbon ( C ) dan hidrat (H2O). Rumus umumnya
dikenal sebagai CnH2nOn.
Karbohidrat meliputi zat-zat yang terdapat di alam dan sebagian besar berasal
dari tumbuhan, dimana tumbuhan merupakan sumber makanan yang maha penting bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida
atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawanya
bila di hidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai
aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan,
kitin pada hewan dan jamur).
Pada proses
fotosintesis, tumbuhan hijau
mengubah karbondioksida menjadi
karbohidrat. Klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan
menyerap dan menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan
bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia
yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi,
karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan
zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu
molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi dan karbohidrat merupakan sumber
kalori bagi organisme heterotrof.
2.2.Klasifikasi
Karbohidrat
Karbohidrat yang
penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu karbohidrat sederhana
dan karbohidrat kompleks.
2.2.1.
Karbohidrat
sederhana
Ada 3
jenis karbohidrat sederhana yaitu
1. Monosakarida
Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar:
gula) adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Dalam
arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat
diuraikan dengan cara hidrolisis dalam keadaan lunak menjadi karbohidrat lain.
Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah
larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat kristal. Beberapa monosakarida
yang penting, yaitu :
a) Glukosa, adalah suatu aldoheksosa
dan sering disebut dekstrosa (gula anggur)
karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan.
Terdapat didalam sayur, buah, sirup jagung dan bersamaan dengan fruktosa
terdapat dalam madu. Tubuh hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D.
Glukosa murni yang ada di pasaran biasanya diperoleh dari hasil olah pati.
Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan
hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan
manusia . dalam proses metabolisme glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar dalam tubuh dan didalam sel merupakan sumber energi. Dalam keaadaan
normal sitem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Glukosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatan dalam bahan
makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemamisan
glukosa hanya separuh dari sukrosa sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk
tingkat kemanisan yang sama.
b) Fruktosa,
suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan
karenanya disebut juga levulosa (gula buah). Memiliki tingkat kemanisan gula
yang paling manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam
buah, nektar bunga, dan juga dalam sayur. Fruktosa dapat diolah dari pati dan
digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringan banyak menggunakan
sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai pemanis. Didalam tubuh, fruktosa merupakan
hasil pencernaan sakrosa.
c) Galaktosa,
merupakan monosakarida yang tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa
dan fruktosa., akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.
d) Pentosa, merupakan aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan
bebas di alam. Merupakan bagian sel-sel
semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak
penting sebagai sumber energi. Ribosa dan doksiribosa merupakan bagian asam
nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan, ribosa dan
deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.
2.
DISAKARIDA
Disakarida,
merupakan suatu molekul yang dibentuk oleh dua molekul monosakarida yang
berikatan satu sama lain. Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang banyak
dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul
disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Ada empat jenis
disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa dan trehalosa.
1. Sukrosa, atau gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada turnbuhan
lain, rnisalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel. Dengan pencernaan atau
hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa yang
disebut gula invert.
2. Maltosa, atau gula gandum tidak terdapat bebas
dalam alam, merupakan disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa yang bergabung.
3. Laktosa, atau gula susu
merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat
yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8
persen bobot susu keseluruhan. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak
manis( 1/6 dari manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
4. Trehalosa, seperti juga maltosa, terdiri atas dua
mol glukosa dan dikenal sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur
terdiri atas trehelosa. Trehelosa juga terdapat dalam serangga.
3.
GULA ALKOHOL
Gula alkohol terdapat didalam alam dan dapat pula dibuat
secara sintesis. Gula alkohol atau poliol didefinisikan sebagai turunan
sakarida yang gugus keton atau
aldehidnya diganti dengan gugus hidroksil. Poliol adalah pemanis bebas
gula. Poliol adalah karbohidrat tetapi bukan gula. Tidak seperti pemanis
berpotensi tinggi seperti aspartame.
Secara kimia,
poliol disebut alkohol polihidrat atau gula alkoholkarena bagian dari struktur
poliol menyerupai gula dan bagian ini mirip dengan alkohol. Tetapi pemanis
bebas gula ini bukan gula dan juga bukan alkohol. Poliol diturunkan dari
karbohidrat yang gugus karbonilnya (aldehid atau keton, gula pereduksi)
direduksi menjadi gugus hidroksi primer atau sekunder. Poliol mempunyai rasa dan
kemanisan hampir sama dengan gula tebu (sukrosa), bahkan beberapa jenis lebih
manis. Poliol diturunkan dari gula tetapi tidak dimetabolisme seperti halnya
metabolisme gula oleh tubuh. Beberapa keuntungan penggunaan poliol yaitu:
1) Makanan yang ditambahkan poliol kalorinya lebih rendah
dan bebas gula daripadamakanan yang tidak ditambah poliol.
2) Rasa poliol seperti gula
pada umumnya (gula tebu atau sukrosa)
3) Kalorinya lebih rendah
daripada gula
4) Tidak menyebabkan
kerusakan gigi
5) Menurunkan respon
insulin
Beberapa karakteristik dari poliol yaitu kalori yang
lebih sedikit, pemanis, kemampuan untuk mempertahankan kadar air (humektan),
sebagai bahan pengisi dan penurun “freeze point”. Poliol adalah bahan
serba guna yang digunakan dalam berbagai aplikasi untuk memberikan nilai
tambah
Ada tiga jenis
gula alkohol yaitu sorbitol, manitol,dulsitol, dan inosito:
a)
Sorbitol, terdapat dibeberapa
jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Sorbitol banyak digunakan
dalam minuman dan makanan khususnya untuk pasien diabetes. Tingkat kemanisan
sorbitol hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat
dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap gula darah lebih
kecil daripada sukrosa. Sorbitol tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam
mulut sehingga tidak mudah menimbulkan karies gigi. Oleh karena itu banyak
digunakan dalam pembutan permen karet.
b) Manitol dan dulsitol, merupakan alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa
dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar dan
wortel. Secara komersial manitol diekstraksi dari rumput laut.
c)
Inositol, merupakan alkohol
siklis yang meyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan,
terutama dalam serealia (gandum,dkk).
4.
OLIGOSAKARIDA
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang jumlahnya antara 2 sampai dengan 10 molekul monosakarida (oligo bererti sedikit). Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida,
trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari
proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara
alami terdapat di alam
a. Trisakarida, merupakan
oligosakarida yang terdiri atas tiga molekul monosakarida.Contoh dari
trisakarida adalah rafinosa. Rafinos adalah suatu trisakarida yang
penting,terdiri atas 3 molekul monosakarida yang berikatan,yaitu
galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galtosa berikatan dengan atom
karbon 6 pada glukosa, selanjutnya aom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan
atom karbon 2pada fluktosa.( Poedjiadi , 2006 )
b.
Tetrasakarida, merupakan oligosakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida.Stakiosa adalah suatu tetra sakarida. Dengan jalan
hidrolisis sempurna, stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul
glukosa dan 1 molekul fruktosa.Pada hidrolisis parsial dapat dihasilkan
fruktosa dan monotriosa suatu trisakarida.Stakiosa tidak mempunyai sifat
mereduksi. ( Poedjiadi , 2006 )
c. Rafinosa,
stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarid, merupakan oligosakarida yang terdiri atas
unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini
tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim pencernan. Seperti halnya pada
polisakarida nonpati, oligosakarida ini didalam usus besar mengalami
fermentasi. Oligosakarida ini banyak terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan
kacang-kacangan.
d. Fruktan, merupakan sekelompok
oligosakarida dan polsisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang
terikat dengan satu molekol glukosa. Frukten terdapat dlam serealia, bawang
merah, bawang putih dan asparagus. Sebagian besar fruktan juga difermentasi
dalam usus besar.
b.
Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat
Kompleks terdiri atas :
1.
POLISAKARIDA
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai 3000
unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantain panjang lurus atau
bercabang. Gula sederhana ini terutama glukosa.
Jenis polisisakarida yang penting dalam ilmu gizi yaitu ; pati, dekstrin, dan glikogen
a) Pati /
amilum, merupakan bentuk simpanan karbohidrat dalam tumbuh-
tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dikonsumsi manusia diseluruh
dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, umbi-umbian,serealia dan
biji-bijian. Jagung, beras dan gandum kandungan amilumnya lebih dari 70%
pati, pada kacang-kacangan sekitar 40%
sedangkan pada ubi, talas, kentang, dan singkong 20-30%. Amilum tidak larut di
dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat
pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut "gelatinisasi" atau
mengembang.
b) Dekstrin, merupakan zat
antara dalam pencernaan pati (pemecahan amilum). Molekulnya lebih sederhana,
Lebih mudah larut di dalam air. Dekstrin maltosa, suatu produk hasil hidrolisis
parsial pati, digunakan sebagai makanan bayi karena tidak mudah mengalami
fermentasi dan mudah dicerna.
c) Glikogen, atau
disebut pati hewan merupakan bentuk simpanan karbohidrat didalam tubuh manusia
dan hewan, terutama terdapat dalam hati dan otot. Glikogen dalam otot hanya
dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan
glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk semua keperluan
sel tubuh. Glikogen terdiri dari unit- unit glukosa, yang lebih mudah di pecah.
Tubuh memiliki kapasitas terbatas untuk menyimpan glikogen yaitu hanya sebanyak
350 gram. kelebihan glukosa dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan
disimpan dalam jaringan lemak. Glikogen ini hanya terdapat di dalam makanan
yang berasal dari hewan dalam jumlah terbatas.
2.
SERAT (Polisakarida Nonpati)
Serat adalah
polisakarida nonpati yang menyatakan polisakarida dinding sel. Ada dua
golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan dapat larut dalam air. Serat
yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, dan mukilase.
Serat
yang tidak dapat larut dalam air ;
Selulosa, merupakan bagian utama dinding sel tumbuh- tumbuhan
yang terdiri atas polimer linear panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat
dalam bentuk ikatan beta. Selulosa berfungsi melunak-kan dan memberi bentuk
pada fases karna mampu meyerap air, sehingga membantu gerakan peristaltik usus,
dengan demikian membantu defekasi dan mencegah konstipasi (sembelit).
Hemiselulosa, merupakan bagian utama serat serealia yang terdiri atas
pilomer bercabang heterogen heksosa, pentosa dan asam uronat.
Lignin, terdiri atas pilomer karbohidrat yang relatif pendek
yaitu antara 50-2000 unit. Lignin memberi kekuatan pada struktur
tumbuh-tumbuhan oleh karena itu, lignin merupakan bagian keras dari
tumbuh-tumbuhan. Sehingga jarang dimakan. Lignin terdapat dalam tangkai
sayur-sayuran, bagian inti dalam wortel dan biji jambu biji.
Serat
yang larut dalam air ;
Pektin, gum dan mukilase terdapat disekeliling dan di
dalam sel tumbuh-tumbuhan. Ikatan-ikatan ini larut dan mengembang didalam air
sehingga membentuk gel. Oleh karena itu, didalam indusri pangan digunakan
sebagai bahan pengental, emulsifier, dan stabilizer.
- Pektin, terdapat
didalam sayur dan buah, terutama jenis sitrus, apel,jambu biji, anggur,
dan wortel. Senyawa pektin berfungsi sebagai bahan perekat antar dinding
sel. Buah- buahan yang mempunyai kandungan pektin tinggi baik untuk dibuat
selai atau jeli.
- Gum, terdiri atas
10.000-30.000 unit yang terutama terdiri atas glukosa, galaktosa, manosa,
arabinosa, ramnosa, dan asam uronat. Gum arabic adalah sari pohon atasia.
Gum diekstraksi secara komersial dan digunakan dalam industri pangan
sebagai pengental, emulsifier (zat pengemulsi adalah zat untuk membantu
menjaga kestabilan emulsi minyak dan air) , dan stabilizer.
- Mukilase,
merupakan struktur kompleks yang mempunyai ciri khas, yaitu memiliki
komponen asam D-galakturonat. Mukilase terdapat didalam biji-bijian dan
akar. Mukilase berfungsi untuk mencegah kekeringan.
C.
Pencernaan, Absorpsi, dan Ekskresi Karbohidrat
Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah
mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan yang lebih kecil, terutama berupa
glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembuluh darah melalui
dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai dimulut dan
berakhir di usus halus. Karbohidrat yang tidak dicernakan memasuki usus besar
untuk sebagian besar di keluarkan dari tubuh.
1. Mulut
Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut. Bolus makanan
yang diperoleh setelah makan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung
enzim amilase (ptialin). Amilase menghidrolisis pati (amilum) menjadi bentuk
karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada dimulut cukup lama,
sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling
baik pada pH netral. Bolus yang ditelan masuk kedalam lambung. Amilase ludah yang
ikut masuk kelambung dicernakan oleh asam klorida (Hcl) dan enzim pencernaan
protein yang terdapat dilambung, sehingga pencernaan karbohidrat didalam
lambung terhenti
2. Usus Halus
Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi didalam
usus halus. Enzim amilase yang dikeluarkan oleh pankreas, mencernakan pati
menjadi dekstrin dan maltosa. Penyelesaian pencernaan karbohidrat dilakukan
oleh enzim-enzim disakaridase yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus
berupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim
ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida dihasilkan sebagi berikut : Monosakalida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel
epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta.
Bila konsentrasi monosakarida didalam usus halus atau pada mukosa sel cukup
tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi
dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi
dari ATP dan ion natrium. Glukosa dan galaktosa lebih cepat diabsorpsi dari
pada fruktosa. Monosakarida memaluli vena porta dibawah kehati dimana fruktosa
dan galaktosa diubah menjadi glukosa. Jadi , semua disakarida pada akhirnya diubah
menjadi glukosa.
Maltosa maltase 2 mol glukoasa
Sakarosa
sukrase 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa
Laktosa
laktase 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
3. Usus Besar
Dalam waktu 1 -4 jam setelah selesai makan, pati non karbohidrat atau serat
makanan dan sebagian pati yang tidak dapat dicerna,akan di masukkan kedalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat
potensial untuk di fermentasi oleh mikrooganisme dalam usus bersar. Produk
utama fermentasi karbohidrat didalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai lemak yang mudah menguap seperti,
asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Pada kadar rendah, sebagian besar
gas-gas hasil fermentasi diabsorpsi dan dikeluarkan melalui paru-paru. Bila
melebihi kemampuan kolon untuk mengabsorpsi, gas-gas ini akan dikeluarkan
melalui anus (flatus).
D.
Sekilas menganai Metabolisme Karbohidrat
Peran
utama karbohidrat dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh,
yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan penting dalam
metabolisme karbohidrat. Jaringan tentunya hanya memperoleh energi dari
karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.
Menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen
Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan
mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan
didalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa dalam darah
menurun. Hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan
mengeluarkannya kedalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawah olah darah
keseluruh bagian tubuh yang memerlukan. Seperti, otak, sistem saraf, jantung,
dan organ tubuh lain. Sel-sel otot dan sel-sel lain disamping glukosa menggukan
lemak sebagi sumber energi. Sel-sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen. Glikogen ini hanya digunakan sebgai energi untuk keperluan otot saja
dan tidak dapat dikembalikan sebagi glukosa kedalam aliran darah. Tubuh hanya
dapat menyimpan glikogen dalam jumlah terbatas yaitu untuk keperluan energi
beberapa jam.
Penggunaan Glukosa untuk Energi
Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi
bangian-bagian kecil yang pada akhirnya akan menghasilkan energi,
karbondioksiida dan air. Bagian- bagian kecil ini dapat pula disusun kembali
menjadi lemak.
Agar tubuh selalu memperoleh glukosa untuk keperluan
energi, hendaknya seseorang tiap hari memakan sumber karbohidrat pada selang
waktu tertentu, karena persediaan glikogen hayan bertahan untuk keperluan
beberapa jam saja. Apakah karbohidrat
dalam makanan dapat digantikan sebagai sumber energi oleh lemak dan protein ? protein dapat
di ubah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis (sintesis glukosa
dari rantai karbon non karbohidrat) dalam batas-batas tertentu, tetapi protein
mempunyai fungi lain yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain seperti
untuk pertumbuhan. Lemak tubuh tidak dapat diubah menjadi glukosa dalam jumlah
berarti, glukosa sebagi sumber energi untuk sel-sel otak, sel saraf lain, dan
sel darah merah tidak dapat digantikan oleh lemak. Jadi, makanan sehari-hari
harus mengandung karbohidrat. Karbohidrat yang cukup akan mencegah penggunaan
protein untuk energi (sebagai penghemat protein).
Perubahan
glukosa menjadi lemak
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh diubah menjadi
lemak. Perubahan ini terjadi di dalam
hati. Lemak ini kemudian dibawah oleh sel-sel lemak yang dapat menyimpan lemak
dalam jumlah tidak terbatas.
Gula
Darah
Agar dapat berfungsi secara optimal, tubuh hendaknya
dapat memepertahankan konsentrasi gula darah (dalam bentuk glukosa) dalam
batas-batas tertentu yaitu 70-120 mg/ 100 ml dalam keaadaan puasa. Bila gula
darah naik diatas 170 mg/ 100 ml, darah akan dikeluarkan dari urin. Bila
sebaliknya gula darah turun hingga 40-50 mg/100 ml kita akan merasa gugup,
pusing, lemas dan lapar. Gula darah terlalu tinggi disebut Hiperglikemia dan bila terlalu rendah Hipoglikemia.
Hormon Insulin yaitu di produksi oleh sel-sel beta pulau langerhans
(sel-sel pankreas) menurunkan gula darah. Mekanisme penurunan gula darah oleh
insulin, meliputi peningkatan laju penggunaan glukosa melalui oksidasi,
glikogenesis ( perubahan glokosa menjadi glikogen), (Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang
mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam hati. Lintasan ini
diaktivasi di dalam hati, oleh hormon insulin sebagai
respon terhadap rasio gula darah yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan) dan lipogenesis (perubahan glokosa
menjdi lemak).
Glukagon, yang diproduksi oleh sel-sel alfa pulau-pulau
langerhans mempunyai pengaruh kebalikan dari insulin. Glukagon meningkatkan
gula darah melalui peningkatan glikogenolisis ( perubahan glikogen
menjadi glukosa) dan glukoneogenesis (lintasan metabolisme
yang digunakan oleh tubuh, selain glikogenolisis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia). Insulin dan glukagon adalah
antagonis dan pengaruh yang berlawanan inilah yang untuk sebagian menjaga
keseimbangan metabolisme kerbohidrat.
Glukokortikoid, hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal,
mempengaruhi gula darah dengan merangsang glukoneogenesis. Hormon ini
mempengaruhi glukosa dan meningkatkan
laju perubahan protein menjadi glukosa dengan demikian berlawanan dengan
insulin.
E.
Sumber Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat
menurut anjuran WHO (1990) adalah 55-75 % dari total konsumsi energi diutamakan
bersal dari karbohidrat kompleks dan 10 % dari karbohidrat sederhana. Demikian
juga kebutuhan sehari-hari menurut lembaga kanker amerika mengganjurkan 20-30
gram/hari. Pola makanan penduduk Indonesia umumnya kaya serat dari
kacang-kacangan, sayuran maupun buah.
Tanaman
pangan
Tanaman pangan merupakan tanaman yang menjadi sumber
karbohidrat untuk dikonsumsi oleh makhluk hidup. Jenis karbohidrat yang
terdapat pada tanaman pangan ini merupakan karbohidrat kompleks. Karbohidrat
kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000
unit molekul monosakarisa terutaman glukosa. Di dalam ilmu gizi, jenis
karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan makanan yang umum
dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch). Beberapa tanaman yang
mempunyai jenis karbohidrat ini, yaitu :
a) Padi
b) Kentang
c) Ubi
d) Jagung
e) Singkong
f) Kacang-kacangan
Tanaman
Hortikultura ( Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran )
Buah–buahan menjadi salah satu sumber
karbohidrat sederhana.Di dalam buah terkandung banyak glukosa begitupun pada
sayuran.Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula yang paling
manis daripada yang lainnya dan fruktosa ini juga terkandung diberbagai macam
buah-buahan.Selain buah dan sayur tanaman perkebunan, yaitu tebu merupakan
salah stu sumber karbohidrat juga karena 99% gula pasir dibentuk oleh sukrosa
yang terdapat pada tebu.
F.
Manfaat Karbohidrat
1. Sebagai Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada
dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah
menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan
lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi
gemuk.
2. Pemberi Rasa Manis Pada
Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama.
Fruktosa adalah gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi
nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4;
laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi
utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi,
protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun
4. Pengatur Metabolisme
Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam osetoasetat,
aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5. Membantu Pengeluaran
Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat
makanan mengatur peristaltik usus. Serat
makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung
koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi
kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan
pertumbuhan bakteri yang menguntung.
G.
Gangguan Akibat kekurangan dan kelebihan Karbohidrat.
Kekurangan atau kelebiham karbohidrat dapat pula menimbulkan
berbagai gangguan atau penyakit, diantaranya :
1.
Kekurangam Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangam kalori dan protein pada dasarnya terjadi
karena defisiensi energi dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang
tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang
anak yang sedang tumbuh,ibu hamil
dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekurangan makan secara
menyeluruh.
Penyakit KKP menyerang anak yang sedang tumbuh
pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala defisiensi energi,
anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka
berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat juga tampak berlipat-lipat,
mengesankan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif,
apatis, tanpa respen terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa
jaringan lemak subkutam di antara lipatan kulitnya.
Kwasiorkor
yaitu penyakit yang diakibatkan karena kekurangan protein. Pada anak yang
kekurangan protein (kwashiokor) ditemui
gejala antara lain, anak apatis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna
kemerahan kusam tidak hitam mengkilap seperti pada. anak sehat, rambut ini
sering mudah dicabut tanpa terasa. sakit oleh penderita.
Marasmus adalah salah satu bentuk kekurangan gizi yang buruk
paling sering ditemui pada balita penyebabnya antara lain karena masukan
makanan yang sangat kurang, infeksi, pembawaan lahir, prematuritas, penyakit
pada masa neonatus serta kesehatan lingkungan. Marasmus sering dijumpai pada anak
berusia 0 - 2 tahun dengan gambaran sbb:
- berat badan kurang dari 60% berat badan sesuai
dengan usianya,
- suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas
hilang,
- dinding perut hipotonus
- kulitnya melonggar hingga hanya tampak bagai tulang
terbungkus kulit,
- tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk
terlihat menonjol,
- anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua
(old man face)),
- Otot-otot melemah,
- atropi,
- bentuk kulit berkeriput bersamaan dengan hilangnya
lemak subkutan,
- perut cekung sering disertai diare kronik (terus
menerus) atau susah buang air kecil.
2.
Laktosa Intolerans (LI)
Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila minum susu,
sehingga menyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangam enzim laktase pada
usus halusnya tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) menjadi gula. yang
lebih sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini ditandai dengan
gejala kejang perut, diare, dan perut kenbung jika minum susu.
Upaya yang ditempuh untuk mengatasi gangguan
reaksi LI dengan penambahan enzim laktase pada susu dengan hasil olahannya
seperti yoghurt, keju, dan mentega. Ini penting dilakukan karena susu merupakan
bahan makanan yang padat gizi dan penting dikonsumsi.
3.
Gula Darah
Glukosa. dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi
sel dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkisar
antara 60-120 mg/100 ml. Kadar glukosa melebihi mormal disebut hiperglikemi, yaitu kelebihas kadar
gula dalam darah. Keadaam sebaliknya disebut hipoglikemil yaitu keaAaam kadar gula. darah di bawah normal.
Hipoglikemi dapat meryebabkan kehilangan
kesadaran (koma), karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat
bekerja dengan mengambil glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian
harus segera diberikan suntikan glukosa. untuk menormalkan fungsi otak.
4.
Kencing manis (Diabetes Melitus)
Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan metalobolik yang berkaitan
dengan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan umumnya sependapat, dasar penyakit ini ialah
defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam kelenjar pankreas dan
mempunyai fungsi memetabolisme glukosa.
Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik, dan obat.
Jika penangannya cukup baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk
jangka waktu tertentu.
Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan, terutama yang tidak dirawat
dengan baik, misalnya kelainan retina (retinopathia diabetica), kelainan
kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah halus, kelainan ginjal
dan kelainan hati. Bisa juga terjadi kelainan
saraf yang disebut neuropathia diabetica.
5.
Obesitas
obesitas atau kegemukan adalah kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya
penimbunan lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat badan.
Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab,
antara lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu, kelainan hormon
endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan
berat badan antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan
kebutuhan energi, dimana konsumsi terlalu berlebihan dibanding kebutuhan
energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari
unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
2. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan:
a. Karbohidrat
sederhana : monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa dan pentosa), disakarida
(sukrosa, maltosa, laktosa), gula alkhohol (sorbitol,
manitol,dulsitol, dan inositol) dan oligosakarida .
b. Karbohidrat Kompleks : polisakarida (pati, dekstrin, glikogen) dan
serat / non pati.
3. Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut.
Enzim Amilase (diair ludah) menghidrolisis pati (amilum) menjadi bentuk
karbohidrat lebih sederhana, yaitu disakarida, selanjutnya pencernaan
karbohidrat terjadi didalam usus halus.
Enzim amilase yang dikeluarkan oleh pankreas, mencernakan pati menjadi dekstrin
dan maltosa. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam
mikrovili dan monosakarida dihasilkan sebagi berikut : Monosakalida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian
diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi
darah melalui vena porta . Sisa-sisa karbohidrat yang tidak berguna lagi akan
dikeluarkan (diekskresikan).
4. Sumber karbohidrat antara lain : padi, gandum, jagung,
ubi jalar, talas, ketela, kentang dan sagu dll.
5. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, dan fungi utamanya
yaitu sebagai sumber energi.
6. Kekurangan atau kelebiham karbohidrat dapat pula
menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit. Oleh sebab itu dengan pola hidup yang sehat kita dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit akibat gangguan karbohidrat. Adapun pola
hidup sehat, diantaranya : mengonsumsi makanan-makan sehat ( bergizi dan
seimbang) , berolah raga, dan banyak mengonsumsi buah dan syuran.
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier, S.2010. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi.Jakarta : Gramedia
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Schumm,Dorothy E.1993.Intisari Biokimia.Jakarta : Binarupa Aksara
L.Achadi, Endang. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers
Anonymousa , 2012 (http://anhold.wordpress.com/2008/07/01/materi-singkat-biokimia/), diakses 24 November 2012
Anonymousb , 2012 (http://hidayat07.wordpress.com/2009/06/08/fungsikarbohidrat/),diakses 24 November 2012
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Schumm,Dorothy E.1993.Intisari Biokimia.Jakarta : Binarupa Aksara
L.Achadi, Endang. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers
Anonymousa , 2012 (http://anhold.wordpress.com/2008/07/01/materi-singkat-biokimia/), diakses 24 November 2012
Anonymousb , 2012 (http://hidayat07.wordpress.com/2009/06/08/fungsikarbohidrat/),diakses 24 November 2012
1.1 Latar Belakang
Ilmu biokimia merupakan ilmu baru yang
berkembang pada abad 20, tepatnya pada tahun 1940-an. Biokimia berkembang
dengan pesat berkat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah memungkinkan para ahli untuk lebih
mendalami dan menjelaskan berbagai fenomena biologi yang berhubungan dengan
senyawa-senyawa kimia dan biomolekul yang menunjukkan ciri kehidupan.
Biokimia dapat dapat
dideffenisikan sebagai ilmu pengetahuan tentang dasar kimiawi kehidupan. Sel
adalah unit struktural mahkluk hidup. Oleh karena itu, biokimia juga dapat
diartikan sebagai lmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa terjadinya
reaksi-reaksi didalam sel. Berdasarkan pemahaman ini, sebelum mempelajari
biokimia lebih dalam penulis ingin menambah pengetahuan mengenai sel mahkluk
hidup lewat penulisan makalah ini.
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui sejarah istilah sel dan teori
sel dari beberapa ilmuwan.
b.
Memaparkan
organel penyusun sel pada sel prokariotik dan eukariotik
c.
Mengetahui
perbedaan organel penyusun sel hewan dn sel tumbuhan.
d.
Mengetahui
unik mengenai sel dan hubungannya dengan biokimia.
BAB II
ISI
2.1. Perkembangan
Teori Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati
sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan
mikroskop. Dalam pengamatannya ia melihat adanya ruang-ruang kosong yang
dibatasi oleh dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut
dengan istilah cellulae yang artinya
sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati[1].
Gambar
2.1. Robert Hooke dan temuannya (http//:www.wikipedia.com)
Berdasarkan penemuan sel
oleh Robert Hooke, berkembanglah teori-teori mengenai sel. Jacob Scheleiden
(1838) dan Theodor Schwan (1839) mengemukakan bahwa sel merupakan unit
struktural terkecil pada mahkluh hidup.
Walaupun doktrin
selumumnya diakui sebagai karya Jacob Scheleiden dan Theodor Schwan,
sesungguhnya doktrin tersebut merupakan hasil dari usaha yang dilakukan oleh
banyak ahli biologi. Pokok-pokok dari perkembangan doktrin sel adalah sebagai
berikut:
- Van leeuwenhoek memperbaiki metode pembuatan lensa dan mikroskop (pertengahan abad ketujuh belas
hingga awal abad kedelapan belas).
- Hooke menerbitkan sebuah tulisan tentang
iri-ciri seluler gabus (1665).
- Lamark menyatakan bahwa
seluruh organisme hidup harus memiliki jaringan seluler (1809).
- Dutrochet menyatakan
bahwa bahwa seluruh zat hidup tersusun atas sel-sel globular kecil, yang
mengalami peningkatan ukran dan jumlah (1824).
- Broown mendeskripsikan
nukleus (1831).
- Scheleiden menerbitkan
hasil kerjanya tentang sel tumbuhan (1838).
- Schwan menerbitkan
hasil kerrjanya tentang sel hewan (1839).
- Virchow menyimpulkan
bawha semua sel berasal dari sel-sel yang telah ada sebelumnya atau Cellula ex cellulae (1858).
Demikianlah beberapa teori
para ilmuwan mengenai sel. Pada penghujung abad kesembilan belas, sel-sel juga
telah dikenali sebagai dasar untuk memahami berbagai penyakit.
2.2. Stuktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel
Berdasarkan jenisnya, sel
dibedakan menjadi dua macam yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
2.2.1. Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik yaitu sel
yang tidak memiliki membran inti. Mahkluk hidup uniseluler termasuk kedalam
golongan sel prokariotik. Contoh Bacteria
dan Cyanobacteria. Struktur sel
prokariotik sebagai berikut:
- Dinding sel tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan
protein. Dinding sel berfungsi sebagaipelindung dan pemberi bentuk tubuh.
- Membran plasma tersusun atas molekul lipid atau
protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung olekuler sel terhadap
lingkungan di sekitarnya.
- Sitoplasma terrsusun atas air, protein, lipid, mineral,
dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk mencerna makanan secara ekstraseluler
dan untuk melakukan metabolisme sel.
- Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pda
membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan sebagai
tempat berlangsungnya inntesis protein..
- Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungya
proses sintesis protein.
- DNA tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan
basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawainformasi genetik yitu
sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
- RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA.
RNA berfungsi membuat kode-kode genetik sesuai pesanan DNA, kmudian akan
diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis
protein.
Gambar 2.2. sel
prokariotik (http//:www.wikipedia.com)
2.2.2. Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik yaitu sel
yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem endomembran yaitu
organel-organel bermembran eperti retikulum endoplasma,kompleks golgi,
mitokondria, dan lisosom. Sel hewan dan sel tumbuhan tergolong sel eukariotik.
Struktur sel eukariotik
terdiri atas tiga komponen yaitu membran plasma, sitoplasma, dan
organel-organel sel.
- Membran Plasma
Membran
plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma. Membran plasma
bersifat selektif permeable. Membran plasma berfungsi melindungi isi sel,
mengatur keluar masuknya berbagai zat,dan sebagai tempat reaksi respirasi dan
oksidasi.
- Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel yang berrada
diluar lasma inti. Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut:
a. Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
b. Substansi genetik simpanan dalam
sitoplasma.
c. Sitoskleton yang befungsi sebagai
kerangka sel.
- Organel-organel Sel
Organel-organel
sel terdapat dalam dalam sitoplasma. Macam-macam organel penyusun sel sebagai
berikut:
a. Inti
Sel (Nukleus), merupakan organel terbesar yang berada dalam sel dengan
diameter sekitar 10µm. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel,
pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.
b. Retikulum
Endoplasma (RE), retikulum endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh
membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum endoplasma
yitu RE kasar dan Re halus. Re kasar adalah Re yang ditempeli Ribosom dan tampak
berbintl-bitil. Re halus adalah Re yang tidak ditempeli Ribosom. Re memiliki
beberapa fungsi berikut.
1. Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar
dan RE halus).
2. Menampung protein yang disintesis oleh
ribosom (RE kasar).
3. Transportasi molekul0molekul (RE kasar dan
RE halus).
4. Menetralkan racun (detoksifikasi).
c. Ribosom,
merupakan struktur unit gabungan protein dengan RNA ribosom (disingkat RNA-r).
Ribosom terdiri atas dua subunit kecil dan subunit besar. Ribosom berperan
dalam sintesis protein.
d. Kompleks Golgi terbesar dalam sitoplasma
dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Komplek golgi mempunyai
hubungan yang erat dengan RE dalam sintesi protein. Selain itu, kompleks golgi juga mempunyai
beberapa fungsi berikut.
1. Tempat sintesis polisakarida seperti mukus,
selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
2. Membentuk membran plasma.
3. Membentuk kantong sekresi untuk membungkus
zat yang akan dikeluarkan sel.
4. Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur
pada sel telur, dan lisosom.
c. Lisosom,
merupakan kantong membran yang berisi
enzim-enzim hidrolitik (lisozim) seperti enzim protease, lipase, nukleas,
fosfatase, dan enzim pencernaan yang lain. Enzim lisosom merupakan protein yang
dihasilkan di ribosom dan disimpan didalam ruangan retikulum endoplasma.
Lisosom terdapat hampir pada semua sel eukariotik. Beberapa fungsi lisosom
sebagai berikut:
1. Melakukan pencernaan intra sel.
2. Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang
tidak dikehendaki, misalnya organel lain yang tidak berfungsi lagi.
3. Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar
sel.
4. Autolisis yaitu penghancuran diri sel
demgan membebaskan isi lisosom kedalam sel.
d. Badan
Mikro, terdiri atas dua tipe, yaitu peroksisoom dan glioksisom. Perroksisom
terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tumbuhan tingkat tinggi. Peroksisom
berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2 yang
selanjutnya dipecah menjadi H2O dan O2. Selain itu,
peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan
perubahan purin dalam sel. Sementara itu, glioksisom berperan dalam metabolisme
asam lemak dan sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat.
e. Mitokondria,
memiliki dua jenis membran yaitu membran luar dan membran dalam. Kedua
membran ini bersifat kuat, fleksible, stabil, dan tersusun atas lipoprotein.
Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista.
Tonjolan-tonjolan tersebut berfungsi untuk memperluas permukaan agar penyerapan
oksigen lebih efektif. Ruangan dalam mitokondria berisi cairan yang disebut
matriks mitokondria. Didalam matriks mitokondria terdpat enzim pernapasan, DNA,
RNA, dan protein. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel,
dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem transpor elektron. Secara
sederhana, reaksi oksidasi makanan dapat ditulis sbagai berikut.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O +
Energi
Berkaitan dengan fungsi tersebut,
mitokodria sering disebut the power house
of cell[2].
2.3. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
sel tumbuhan dan sel hewan memiliki banyak
kemiripan. Namun dalam perkembangannya, sel hewan memiliki beberapa perbedaan
dengan sel tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki beberapa organel tertentu yang tidak
terdapat pada sel hewan, demikian pula sebaliknya. Sel tumbuhan memiliki
dinding sel, plastida, dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan.
Sementara itu, sel hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel
tumbuhan.
2.3.1.
Sruktur Sel Tumbuhan
Organel-organel yang hanya
dimiliki oleh sel tumbuhan yaitu dinding sel, vakuola, dan plastida.
- Dinding Sel
Merupakan
lapisan terluar yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding
sel berfungsi sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma srta memelihara
keseimbangan sel dari tekanan. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk sel
tumbuhan relatif tetap. Diantara dua dinding sel yang saling berdekatan
terdapat lamela tengah. Dua sel yang berdekatan dihubungkan oleh saluran oleh
saluranyang disebut plasmodesmata.
- Vakuola
Adalah
organel sitoplasmik yang berisi cairan yang dibatasi membran tonoplas. Sel
dewasa hanya memiliki satu vakuola tengah yang berukuran besar. Vakuoa
mempunyai beberapa fungsi sebagai tempat menyimpan zat makanan, memasukan air
melalui tonoplas untuk membangun
turgiditas sel bersama dinding sel, menyimpan pigmen, menyimpan minyak atsiri,
dan tempat penimbunan sisa metabolisme.
- Plastida
berasal
dari perkembangan proplastida di daerah meristematik. Terdapat tiga tipe
plastida berdasarkan kandungan pigmen di dalamnya.
a. Kloroplas yaitu plastida yang mengandung
klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas tersusun atas
membran luar dan dalam. Membran luar berfungsi megatur ke luar masuknya zat.
Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut strma.membran dalam
melipat ke arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut
tilakoid.vpada tempat-tempat tertentu, tilakoud bertumbpuk-tumpuk membentuk
grana. Pada umumnya sebuah kloroplas mengandung 40-60 grana. Kloroplas
berrfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
b. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung
pigmen nonfotosintetik (merrah, oranye,atau kuning). Pigmen yang terkandung
dalam kromoplas yaitu karoten (kuning), xantofil (kuning kecoklatan), dan
fikosianin (biru).
c. Leokoplas yaitu plastida yang tidak
berwarna. Biasanya terdaat pada organ penyimpan makanan cadangan seperti ubi
dan biji. Ada tiga macam leukoplas yaitu amiloplas untuk menyimpan amilum,
elaioplas untuk membentuk dan menyimpan lemak, serta proteoplas untuk menyimpan
protein.
Gambar 2.3. sel hewan
(http//:www.wikipedia.com)
2.3.2. Struktur Sel Hewan
Berikut adalah gambar sel hewan dan bagian organ yang menyusun
sel hewan:
Gambar
2.4. sel hewan (http//:www.wikipedia.com)
sel hewan memiliki perbedaan dengan sel
tumbuhan. Sel hewan tidak memilki dinding sel, vakuola, dan plastida. Namun,
hewan-hewan uniseluler biasanya memiliki vakuola. Ada dua tipe vakuola pada
hewan uniseluler sebagai berikut:
a. vakuola kontraktil,
berperran dalam menjaga menjaga tekanan osmotik sitoplasma.
b. vakuola
nonkontraktil/vakuola makanan untuk mencerna makanan.
Sel hewan juga memiliki
dua sentriol di dalam sentrosom. Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel.
Saat pembelahan sel, tiap-tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub yang
berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan
menjerat kromosom. Sementara itu, sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom dan
sentriol, kecuali tumbuhan tingkat rendah[3].
2.4 Fakta Unik Tentang Sel
Ada beberapa fakta unik yang harus kita
ketahui mengenai sel, yaitu sebagai berikut:
a. Manusia diperkirakan memiliki 100.000
miliar sel dlam tubuhnya.
b. Setiap sel tersebut beraasal dari sel
lainnya.
c. Setiap sel manusia rata-rata terdiri atas
10.000 jenis protein yang berbeda[4].
BAB III
PENUTUP
Istilah sel pertama kali dicetuskan oleh
Robert Hooke pada tahun 1665 berawal dari penelitiannya menggunakan mikroskop terhadap batang Quercus suber. Teori tentang sel di
kemukakan oleh Jacob Scheileiden dan Theodor Schwan, mereka menyatakan bahwa
sel adalah unit struktural terkecilpada mahkluk hidup.
Struktur
dan fungsi sel prokariotik dan eukariotik berbeda. Organel penyusun sel
prokariotik adalah dinding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom,
DNA dan RNA dan tidak memiliki membran inti. Sel prokariotik memiliki tiga
komponen utama yaitu membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel.
Pada
umumnya sel tumbuhan dan sel hewan memiliki organel yang memiliki kemiripan,
hanya saja ada beberapa organel sel yang dimiliki oleh sel tumbuhan tetapi
tidak dimiliki oleh sel hewan, juga sebaliknya. Sel tumbuhan memiliki dinding
sel, vakuola, dan sitoplasma yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sel hewan
memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA___________________________________________________
Fried, G. H. 1953.
Biologi Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga.
http//:www.faktauniksel.co.id/2002.12.02/2013.09.2.
http//:www.wikipedia.com/2013.09.2
Omegawati, W. H. 2010. Biologi.
Jakarta. Erlangga.
Team Teaching Biologi Sel. 2013.
Biologi Sel. Medan. UNIMED
LAMPIRAN: SOAL DAN JAWABAN_____________________________________
1. Mengapa bentuk sel Hewan tetap
stabil walaupun sel hewan tidak memiliki dinding sel?
Sel
Hewan tetap stabil walau tidak memiliki dinding sel karena sel hewan memiliki
membran sel yang berada pada lapisan paling luar yang berfungsi melindungi isi
sel.selain itu sel hewan memiliki sitoskeleton yang terdiri dari 3 elemen
mikrotubula, mikrofilamen, dan filamen intermediet.
2. Dimanakah letak dan Apakah
fungsi utama ribosom?
Ribosom
adalah organel non-membran (yang terdiri dari RNA ribosomal dan beberapa jenis
protein) yang berfungsi dalam merangkaikan senyawa asam amino menjadi
polipeptida. Ribosom pada sel eukariot umumnya menempel pada retikulum
endoplasma.
3. Bagaimanakah perbedaan bentuk
vakuola sel tumbuhan yang sudah tua jika
dibandingkan dengan sel tumbuhan muda?
Sel
tumbuhan yang sudah tua bervakuola lebih besardari pada sel tumbuhan yang masih
muda. Sel tumbuhan yang sudah tua bervakuola lebih besar karena bertambah
besarnya sel “tidak” diikuti dengan pertambahan cairan sel. Untuk menjaga
turgiditas sel tersebut maka sel tua harus bervakuola besar.
- Apakah
nama organel yang merupakan tempat berlangsungnya respirasi sel dan
tuliskan reaksi yang terjadi?
Organel yang digunakan untuk tempat berlangsungnya
respirasi sel adalah mitokondria,
reaksinya adalah C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
+ energi. Yaitu proses pembentukan energi untuk proses hidup.
- Apakah
bahan penyusun membran plasma dan apah fungsinya ?
Membran plasma tersusun dari
lipoprotein. Fungsi membran sel adalah:
1.
Mengontrol dan mengendalikan pertukaran zat di antara
sitoplasma dengan lingkungan luar.
2.
Sebagai penerima rangsang dari luar seperti hormon.
3.
Mengontrol dan mengendalikan zat yang diperlukan oleh
sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar