Mengukur Kesehatan Sperma
Setahun berlalu, namun Anda dan
pasangan belum jua memiliki momongan. Padahal volume intercourse Anda berdua
cukup bergelora. Cara terbaik, pergi ke dokter Ahli Andrologi dan
Seksologi. Disinilah Anda akan mendapatkan keterangan secara detil
tentang kelemahan Anda berdua. Hal pertama yang akan dilakukan tentu saja si
dokter mempelajari riwayat kesehatan Anda dan memberi pengantar pemeriksaan
fisik lengkap. Bila ini belum mampu mengungkap masalah, Anda kemudian direferensikan
menjalani uji diagnostik.
Artinya, Anda harus menjalani analisis
semen. pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen
dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara
keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat
ejakulasi disebut semen. Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di
dalam semen di sebut sperma. Untuk ini, biasanya Anda akan diminta masturbasi
di laboratorium dan menampungnya dalam tabung yang terbuat dari gelas.
Setidaknya Anda harus menyediakan tiga sampel dengan selang waktu dua hingga
empat minggu, karena hitungan sperma dapat berubah-ubah. Hal lain yang akan
diperiksa oleh dokter, antara lain:
Hitungan sperma (sperm count).Angka
yang normal untuk perhitungan sperma adalah 200 juta per mililiternya dan 8
juta diantaranya aktif. Angka ini menentukan kesuburan pria 'sempurna' dalam
semen yang bergerak agresif. Misalnya, seorang pria yang memproduksi 20 juta
sperma per ml, 50% -nya bermotilitas bagus dan 60% -nya berbentuk sempurna,
maka dia dikatakan memiliki hitungan sperma 20 x 0,5 x 0,6 = 6 juta sperma
bagus per ml. Bila volume ejakulasinya adalah 2 ml, maka total sperma bagus dalam
sampelnya adalah 12 juta.
Kelincahan gerak (motilitas).Menyatakan
tingkat aktivitas sperma. Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting
artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat di
disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba fallopi, bagian dari kandungan
wanita). Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal.
Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60%
atau lebih. Dokter biasanya menyajikan hasil pemeriksaanya dalam
definisi-definisi:
* Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
* Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
* Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml
* Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml
* Aspermia : Tidak ada semen
* Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
* Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
* Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%.
* Teratozoospermia : > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
* Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
* Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml
* Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
* Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
* Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml
* Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml
* Aspermia : Tidak ada semen
* Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
* Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
* Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%.
* Teratozoospermia : > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
* Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
* Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml
Morfologi.Memberi informasi tentang
ukuran, bentuk dan gambaran sperma melalui pemeriksaan sampel yang telah
diwarnai di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat
kelompok: bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma
belum matang (immature germ cells, IGC).
PH.Perlu diketahui bahwa PH sperma cenderung basa sedangkan pada vagina cenderung asam. Semen agak basa (ukuran normal) -7,0 hingga 8,5. Meski menurut Dr. Yuriy Kirichoc belum, para ilmuan sampai sekarang belum menemukan mekanisme yang dapat mengatur tingkat asam atau basanya sperma.
PH.Perlu diketahui bahwa PH sperma cenderung basa sedangkan pada vagina cenderung asam. Semen agak basa (ukuran normal) -7,0 hingga 8,5. Meski menurut Dr. Yuriy Kirichoc belum, para ilmuan sampai sekarang belum menemukan mekanisme yang dapat mengatur tingkat asam atau basanya sperma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar