Minggu, 22 Maret 2015

Pewarnaan Mikroteknik

BAB I
PENDAHULUAN

Karena selama prosessing, kebanyakan jaringan sudah tidak lagi memiliki warna yang memadai untuk dapat diamati komponen-komponennya dengan baik dibawah mikroskop maka hampir dibutuhkan suatu tahap pemberian warna terhadap jaringan. Tahap tersebut dinamakan tahap pewarnaan (staining). Dalam melakukan pewarnaan, pemilihan bahan pewarna yang tepat akan sangat membantu dalam identifikasi jaringan dan komponennya serta dalam mendiagnosis kondisi patologis jaringan.
Proses pewarnaan di dasarkan pada penggunaan pewarna rutin HE (Hematoksilin-Eosin), baik untuk sayatan parafin, sayatan beku maupun sayatan celloidin. Proses penutupan juga akan dilaksanakan setelah melakukan proses pewarnaan. Proses penutupan pada sayatan parafin,sayatan celloidin, maupun sayatan beku. Pewarna Hematoksilin bertujuan untuk mewarnai inti sel (biru keunguan), sedangkan Eosin untuk mewarnai sitoplasma menjadi merah muda.



















BAB II
ISI

2.1. Sayatan Parafin
            Karena pewarna yang akan digunakan ini mengandung air,maka sayatan (yang sudah ditempelkan pada slide) harus dihidrasi terlebih dahulu sebelum diwarnai. Hidrasi hanya bisa dilakukan jika parafin yang masih terdapat dalam jaringan dilarutkan  terlebih dahulu dalam xilol. Dari xilol ini slide dapat dihidrasi secara bertahap dengan alkohol konsentrasi turun,kemudian diwarnai dan didehidrasi dengan prosedur sebagai berikut :
Xilol I      Xilol II       Xilol-Alkohol absolut(1:1)   Alkohol absolut  95%   80%  70%   50%  Akuades   Hematoksilin  Air ledeng mengalir(dua kali ganti)  Akuades(2 kali ganti)  Eosin Alkohol 70%   Alkohol 80%        Alkohol 96%  Xilol I   Xilol II  Menutup
 





Permukaan larutan dalam setiap jaringan harus diatur sedemikian rupa sehingga persis dapat merendam seluruh sayatan dengan baik. Semua larutan dalam coplin jar harus ditutup untuk mencegah penguapan yang dapat mengkontaminasi ruangan tempat kerja. Setiap jar harus diberi label secara memadai untuk menghindari kekeliruan selama pewarnaan.
            Proses Pewarnaan : Masukkan 5 slide ke dalam jar berisi xilol I dengan permukaan yang mengandung sayatan mengarah kepala anda. Biarkan sampai 5menit (sampai seluruh parafin larut dalam xilol),dan untuk lebih membersihkan sayatan dari parafin pindahkan kedalam xilol II untuk  3-5 menit lagi. Sesudah itu,dengan menggunakan forceps, pindahkan slide satu per satu ke jar berisi xilol-alkohol absolut(1:1). Pada saat memindahkan sentuhkan sudut slide yang bebas pada bibir jar sehingga larutan dari slide dapat mengalir kembali ke dalam jar dengan baik. Selalu lakukan pemerasan slide dengan cara seperti ini,sehingga larutan dari jar yang pertama tidak terlalu banyak bercampur dengan larutan yang ada pada jar berikutnya.
Dari jar berisi alkohol-xilol ini,pindahkan slide ke dalam jar berisi alkohol absolut kemudian ke alkohol 95% dan seterusnya sampai alkohol 50% dan terakhir pada jar berisi akuades. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap jar telah ditunjukkan pada kotak prosedur diatas. Ketika waktu hidrasi dalam akuades telah tercapai,tuangkan air dari jar (pada saat menuang pegang slide dengan jari anda sehingga tidak jatuh) dan gantikan dengan pewarna Hematoksilin (Hematoksilin Ehrlich). Biarkan slide dalam Hematoksilin selama 2-3 menit,kemudian tuangkan larutan pewarna ke tempatnya semula. Segera alirkan air ledeng ke dalam jar sampai penuh,kemudian tuangkan air tersebut dan isi lagi dengan air ledeng untuk kedua kalinya,biarkan air tetap mengalir sampai 5 menit. Air ledeng yang pertama berfungsi untuk membuang sisa pewarna dari slide, sementara yang kedua bertujuan untuk mendiferensiasi pewarna yang terdapat dalam sayatan.
Perlu dicatat bahwa jika air sedikit bersifat basa warna sayatan akan semakin gelap. Jika air tidak cukup basa, air tersebut perlu dibuat menjadi sedikit basa dengan cara menambahkan sedikit lithium karbonat.
Selanjutnya bilas slide dengan akuades kemudian biarkan sampai tahap berikutnya dalam akuades kedua. Pada saat menunggu slide berdiferensiasi, kosongkan seluruh jar yang sudah digunakan tadi kemudian isi lagi dengan larutan yang sama untuk setiap jar,kemudian urutkan dengan urutan terbalik dengan urutan jar pada saat hidrasi tadi. Ketika mengisi jar, hati-hati jangan sampai masuk ke dalam jar berisi xilol atau alkohol. Ambil jar yang bersih untuk digunakan sebagai wadah untuk eosin.
Pindahkan slide dari akuades ke dalam eosin,biarkan sampai 30-60 detik,lalu pindahkan berturt-turut ke alkohol 70% sampai alkohol absolut,kemudian ke xilol I dan II. Biarkan beberapa menit dalam xilol. Sekarang sayatan siap untuk ditutup dengan kaca penutup.
Penutupan dilakukan dengan cara berikut :
Bentangkan satu kajang kertas filter diatas tempat anda kerja, ambil satu slide dari xilol II kemudian letakkan di atas kertas filter. Teteskan satu tetes canada balsam tepat diatas jaringan sebelum jaringan kering dari xilol. Ambil satu kaca penutup diantara jari telunjuk dengan jempol tangan kiri sementara tangan kanan memegang sebuah jarum. Turunkan kaca penutup sampai menyentuh slide dekat jaringan lalu miringkan ke arah kanan dan tahan ujung yang lain dengan jarum. Turunkan kaca penutup dengan cara menarik ujung jarum secara perlahan. Biarkan canada balsam menyebar secara merata di bawah kaca penutup tersebut. Biarkan slide mengering,jangan lagi disentuh.
Canada Balsam harus dibuat setipis mungkin,kaca penutup dapat ditekan dengan bagian penghapus dari pensil untuk menipiskan canada balsam. Pada hari berikutnya,kelebihan Canada Balsam dapat dibuang dengan cara mengeriknya dengan skalpel. Bahan penutup sintetik,seperti methyl methacryolate,dapat digunakan dengan cara yang sama dengan Canada Balsam. Akan tetapi harus lebih tipis dari canada balsam karena bahan ini dapat menimbulkan kontraksi yang lebih besar dibandingkan dengan Canada Balsam.

2.2. Sayatan Beku
            Karena sayatan beku telah didehidrasi dalam alkohol absolut sebelumnya,sayatan ini harus dibawa kembali pada lingkungan berair dengan cara memindahkannya kedalam alkohol 80% dan kemudian 70% sampai ke akuades. Dari akuades sayatan kemudian diwarnai dengan hematoksilin,dicuci dan diferensiasi dengan air ledeng. Dari air ledeng dimasukkan kembali ke akuades dan warnai lagi dengan eosin (counterstain). Selanjutnya dehidrate secara parsial dengan alkohol 70%,80%, sampai 95% lalu jernihkan dengan minyak origanum lalu lewatkan melalui xilol, dan ditutup dengan Canada Balsam dan kaca penutup.
            Untuk mewarnai beberapa slide sekaligus diperlukan cawan pewarnaan khusus berbentuk persegi. Masukkan larutan pewarna kedalam cawan, di tempat lain susun slide dalam rak slide yang ukurannya bisa masuk kedalm cawan lalu dimasukkan secara suksesif ke dalam satu seri cawan yang berisi reagen. Metode ini memiliki kelemahan karena dapat memindahkan larutan secara signifikan dari cawan yang satu kecawan yang berikutnya.
            Mewarnai beberapa slide sekaligus mungkin lebih cocok menggunakan cawan persegi yang mempunyai celah-celah khusus untuk tempat slide. Masukkan slide ke dalam cawan dan tuangkan xilol sampai seluruh bagian sayatan terendam. Setelah beberapa menit, tuang kembali xilol ke dalam tempatnya semula menggunakan corong sambil tetap menekan ujung slide agar tidak jatuh. Larutan akan tertuang melalui salah satu sudut cawan seperti jika kita menuang dari beaker yang berbibir. Ganti Xilol dengan campuran xilol-alkohol, kemudian turun ke alkohol sampai akuades.
            Pewarnaan dengan satu cawan akan mencegah terjadinya kesalahan seperti sering terjadi jika menggunakan banyak cawan. Disamping menggunakan jar persegi, pewarnaan dengan cara ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan coplin jar,tetapi proses menuangkan larutan dari satu tahap ke tahap berikutnya tidak semudah jika kita menggunakan cawan persegi yang dilengkapi dengan rak slide.
            Jika mewarnai banyak slide sekaligus, usahakan agar slide tidak disusun saling memunggungi karena reagen dari larutan pertama akan menempel pada ruangan antar slide karena adanya gaya kapilaritas. Reagen ini akan terbawa masuk ke reagen yang kedua,jika ini terjadi pada dehidrasi maka air akan terbawa masuk ke dalam alkohol absolut. Jika masuk ke xilol, molekul air akan terbawa ke xilol dan ini akan menimbulkan kontaminasi xilol yang bisa berakibat buruk pada proses penjernihan post pewarnaan.

2.3. Sayatan Celloidin
            Setelah penyayatan, sayatan dimasukkan dan ditahan dalam alkohol 80%.  Dengan demikian jika akan didehidrasi kita tinggal memindahkannya ke dalam alokohol 70% dan terakhir kedalam akuades. Jika kita ingin mewarnai hanya beberapa slide, pindahkan sayatan secara individual dengan menggunakan section lifter. Tarik sayatan dengan menggunakan kuas kecil yang halus, selipkan section lifter di bawahnya pada saat dia terbenam dalam alkohol. Dengan cara yang sama pindahkan sayatan kedalam akuades,hematoksilin,air ledeng (tiga kali ganti atau lebih), lalu ke akuades,eosin, alkohol 70%,80%, dan 95%. Kemudian dijernihkan dalam minyak origanum, lalu dilekatkan di atas permukaan slide yang bersih (tak perlu diberi albumin mayer),lalu dikeringkan dan ditutup.
            Jika banyak sayatan cellodidinyang akan diwarnai,dehidradi dan jernihkan sayatan secara simultan dengan jalan mmasukkan sayatan kedalam kantung saringan teh berlubang. Pindahkan sayatan ini secara berurutan yang benar dari satu larutan ke larutan yang lain, dan biarkan kering setiap meninggalkan satu reagen atau larutan.















BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
            Berdasarkan materi yang telah kami paparkan maka kami dapat menarik kesimpulan diantaranya ialah:
1.      Pewarna yang rutin digunakan dalam histologi ialah HE (Hematoksilin-Eosin)
2.      Untuk sayatan Parafin, harus dilakukan di air ledeng yang mengalir sebanyak 2 kali ganti. Hal tersebut berguna untuk membuang sisa pewarna dari slide, dan membirukan pewarna yang terdapat dalam sayatan.
3.      Air yang bersifat basa akan memberikan warna sayatan semakin gelap
4.      Untuk sayatan parafin jika pewarna yang digunakan mengandung air, maka sayatan yang sudah ditempelkan pada slide harus dihidrasi terlebih dahulu sebelum diwarnai . hidrasi bisa dilakukan jika paraffin yang masih terdapat dalam jaringan dilarutkan terlebih dahulu dalam xilol  kemudian kedalam alkohol konsentrasi turun.
5.      Bahan penutup (mounthing media) sintetik, seperti methil methacryolate, dapat digunakan  dengan cara yang sama dengan tehnik cara dengan canada balsam. Tetapi bahan sintetik ini harus digunakan lebih sedikit dan lebih tipis dari canada balsam karena bahan ini dapat menimbulkan kontraksi yang lebih besar dibandingkan dengan canada balsam.
6.      Pada sayatan celloidin, penjernihan slide dilakukan dalam minyak origanum, dan tidak perlu diberi albumen mayer .
7.      Jika mewarnai banyak slide sekaligus , diusahakan agar slide tidak disusun saling memunggungi karena reagen dari larutan pertama akan menempel pada ruangan antar slide  karena adanya gaya kapilaritas.










DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Mikroteknik. 2014. Dasar-Dasar Teori Mikroteknik Tehnik Pembuatan Sediaan         Histologi . Jurusan Biologi FMIPA Unimed : Medan.         
Suntoro, S.H.  1983. Metode pewarnaan (histologi dan histokimia). Bharata Karya Aksara : Jakarta.
Sipahutar, H. 2003. Dasar-dasar Teori dan Praktek Mikroteknik (Diktat Kuliah). Jurusan Biologi FMIPA Unimed : Medan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar