Kamis, 13 November 2014

Bahaya Mie Instan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mie instan memang bukanlah makanan pokok penduduk Indonesia, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa mie instan merupakan makanan favorit penduduk Indonesia, terkhusus lagi bagi para pelajar atau mahasiswa. Alasannya ialah penyajiannya yang cepat, mudah, rasanya yang enak dan bikin ketagihan, serta yang paling utama harganya yang murah.  
Kita mungkin sudah sering mendengar dan mengetahui bahwa mengonsumsi mie instan tidak baik bagi kesehatan, tetapi terkadang kita tidak bisa menghindari fakta bahwa kita masih sering mengonsumsi makanan cepat saji dengan aroma yang menggoda ini. Maka dari itu melalui makalah ini penulis mengharapkan agar kita dapat mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung didalam sebungkus mie instan dan dampaknya di dalam tubuh manusia.
Setelah kita mengetahui dampak negatif yang timbul jika kita mengonsumsi mie instan apalagi secara berlebihan, penulis mengharapkan akan terjadi perubahan dalam pola hidup kita terutama, bijak dalam memilih dan mengonsumsi makanan.














BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mie Instan
Mie merupakan makanan yang dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).
Mie instan merupakan mie yang diproduksi sebagai makanan yang praktis dalam pengolahannya atau “instan” dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa.

2.2 Kandungan yang Terdapat pada Mie Instan
Penelitian laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membuktikan bahwa 100% atau seluruh sampel mie instan yang beredar di pasaran mengandung bahan plastik yang tentunya sangat berbahaya bagi pencernaan.
Dr. Hasan Budiman, kepala laboratorium Fakultas Kedokteran UI menyatakan, bahwa dalam seluruh sampel mie instan yang diambil di pasar swalayan, toko-toko, dan warung di wilayah DKI dan sekitarnya ditemukan bahan plastik yang tidak mungkin bisa dicerna dalam sistem pencernaan kita. Luas diketahui bahwa plastik adalah bahan yang tidak mungkin terurai secara alamiah, dan merupakan bahan yang sangat berbahaya untuk dikonsumsi.
Secara umum zat-zat yang terkandung dalam sebungkus mie instan yang berbahaya apabila dikonsumsi, yaitu:
a.       Pewarna Tartrazinci 19140
Pewarna tartrazinci 19140 yang merupakan pewarna sintetik yang dapat memberikan warna kuning pada makanan maupun minuman. Mengkonsumsi makanan yang mengandung tartrazin dapat mengganggu kesehatan seperti terkena tumor pada kelenjar tiroid, lymphocytic lymphomas dan kerusakan kromosom.


b.      MSG (Monosodium Glutamat)
Bumbu yang digunakan pada mie instan antara lain adalah MSG atau vetsin. Monosodium glutamat (MSG) adalah garam yang terbentuk dari sodium dan asam glumat (asam amino dalam protein). MSG berlebihan bagi tubuh berdampak buruk seperti, dapat membuat alergi, kanker, kelumpuhan yang disebabkan karena penumpukan asam glumat pada jaringan otak, hipertensi, gangguan pada lambung, diabetes, gangguan tidur.
c.       Bahan Pengawet
Beberapa bahan pengawet yang digunakan pada mie instan antara lain hidroksi metil benzoat pada minyak dan bahan pengawet benzoic acid pada bumbu, yang biasanya digunakan pada produk kosmetik serta antioksidan TBHQ yang biasa digunakan untuk mengawetkan ikan beku. Bahan pengawet ini jika dikonsumsi berkepanjangan akan merusak kinerja liver, sakit maag, muntah, dan tumor lambung
d.      Zat Lilin yang Melapisi Mie Instan
Pada mie instan dilapisi zat lilin hal ini dimaksudkan untuk membuat mie tidak lengket satu sama lain. Bentuknya tetap menarik dan agar tidak mudah putus. Untuk mengolah lilin ini, tubuh memerlukan waktu paling tidak 3 hari dan bila terlalu banyak mengendap dalam tubuh busa menimbulkan kanker.
e.       Kadar Natrium yang Tinggi
Natrium adalah salah satu mineral yang penting untuk tubuh dan bahan ini juga terdapat dalam mie instan. Kadar normal natrium pada serum sekitar 340 mg. Kadar natrium yang tinggi  di dalam mie instant akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah.

2.3 Bahaya Mengonsumsi Mie Instan dengan Nasi
Mengkonsumsi nasi putih dengan mie instan menghasilkan kurang lebih sekitar 750.000 kalori perporsi, padahal rata-rata wanita dewasa hanya butuh 1200 - 1500 kalori per hari. Hal ini sangat tidak baik bagi tubuh. Secara normalnya, makanan yang masuk ke dalam tubuh dicerna menjadi gula dan akan menyebabkan pankreas kita menghasilkan hormon insulin. Jika kita mengonsumsi makanan yang memiliki kalori tinggi maka hormon insulinnya juga akan melonjak tinggi dan hal ini tidak baik, karena akan mengakibatkan kerja pankreas mengalami "kelelahan" dan berakibat kerusakan pankreas kemudian timbul penyakit diabetes atau penyakit kencing manis.
Perpaduan karbohidrat dari nasi dan mie instan dapat menaikkan indeks glikemik, sehingga gula dalam darah melonjak drastis. Inilah yang membuat semakin tingginya risiko masalah diabetes. Hanya makan nasi dan mie instan juga tidak memenuhi kecukupan gizi lain seperti protein, serat, vitamin dan sebagainya. Tingginya kalori dari mie instan dan nasi juga membuat tubuh mudah gemuk.

2.4 Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Konsumsi Mie Instan
Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat terlalu banyak mengonsumsi mie instan, antara lain:
a.       Chinese Restaurant Syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
b.      Infeksi Usus Besar
Zat aditif seperti MSG dan zat lilin yang terkandung dalam mie instan yang tidak tercerna dan mengendap pada usus lama-kelamaan dapat mengakibatkan pembusukan hingga kebocoran pada organ tersebut.
c.       Penyebab kanker
Mie instan banyak mengandung zat aditif seperti MSG yang bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh. Banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi mie instan.
d.      Kerusakan Jaringan Otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau kelumpuhan.

2.5 Beberapa Tips Mengurangi Dampak Mengonsumsi Mie Instan
Jika memang terpaksa atau sangat ingin mengonsumsi mie instan berikut ini akan dipaparkan tips mengkonsumsi mie instan dengan baik dan meminimalisir dampak buruk mengkonsumsi mie instan akibat salah cara konsumsi.
a.       Mengonsumsi Minimal Seminggu Sekali
Sudah diketahui banyak orang bahwa tidak baik untuk kesehatan jika mengonsumsi mie instan terlalu sering. Mie instan boleh-boleh saja dikonsumsi tapi minimal satu minggu sekali saja. Itupun jika anda benar-benar ingin memakannya. Jangan biasakan diri anda untuk mengonsumsi mie instan.
Terlalu banyak mengonsumsi mie instan disinyalir akan menimbulkan banyak efek negatif bagi tubuh oleh karena kandungan bahan pengawet atau penyedap rasanya. Kemudian, selain kandungan karbohidrat, mie instan tak cukup memiliki kandungan vitamin, mineral, atau serat, yang bermanfaat bagi tubuh. Sehingga, pada dasarnya mie instan tidak cukup memiliki nutrisi bagi keseimbangan gizi tubuh manusia.
b.      Jangan Memakai Air Rebusannya
Mengonsumsi mie instan dengan memakai air rebusannya memang rasanya lebih enak. Namun, hal ini jangan anda biasakan karena dalam jangka panjang, bahan kimia tersebut akan sangat berbahaya. Alangkah baiknya, jika mengonsumsinya menggunakan air rebusan yang baru saja agar bisa mengurangi risiko terkena efek negatif.
Walaupun air rebusan pertama tidak digunakan, namun sebenarnya zat pengawet ini tidak akan hilang seratus persen. Zat-zat yang terkandung hanya akan berkurang sedikit ketika air rebusan pertama dibuang. Kandungan minyak, bahan pengawet, msg, dan zat pewarna masih akan tetap menempel pada mie instan meski kadarnya sudah berkurang beberapa persen.
Dalam jangka panjang, bahan kimia tersebut juga akan sangat berbahaya bagi kecantikan wajah dan kulit. Kulit menjadi lebih kering, yang kelak akan menimbulkan berbagai gejala penuaan dini.
c.       Tambahkan Sayur
Agar tetap sehat mengonsumsi mie instan, anda bisa tambahkan berbagai jenis sayur. Tambahkan sayur-mayur, seperti tomat, sawi hijau, toge, daun bawang, dan sayuran kesukaan anda lainnya.
d.      Jangan Memakai Nasi
Kandungan karbohidrat juga ada di dalam mie instan. Untuk mengonsumsinya, jangan lagi ditambahkan nasi. Nasi juga memiliki karbohidrat sehingga jika memakannya secara bersamaan akan berdampak buruk pada kesehatan. Selain menambahkan sayur-mayur, anda juga bisa menambahkan berbagai jenis makanan lain yang memiliki kandungan protein, seperti telur.


























BAB III
SIMPULAN

Mie instan merupakan makanan yang banyak dikonsumsi orang, karena sangat praktis mengolahnya dan tidak membutuhkan waktu lama. Bahaya kandungan mie instan perlu diketahui supaya dapat lebih bijak memilih makanan yang dikonsumsi agar tidak mengganggu kesehatan.
Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam sebungkus mie instan, antara lain pewarna tartrazinci 19140, MSG (Monosodium Glutamat), bahan pengawet, zat lilin yang melapisi mie, dan kadar natrium yang tinggi.
Zat-zat tersebut jika masuk dan mengendap dalam tubuh pada jangka waktu cepat atau lambat akan menimbulkan berbagai penyakit yang mengerikan, antara lain alergi Chinese Restaurant Syndrom, pembusukan pada organ usus, kanker, hingga kerusakan jaringan otak.
Bagaimanapun juga mie instan tidak bisa menggantikan makanan penuh. Mie instan tetap akan dianggap sebagai makanan bantu sementara untuk menunda rasa lapar. Selain tidak baik jika dikonsumsi secara terus-menerus, kandungan gizi di dalam mie instan juga tidak memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.














DAFTAR PUSTAKA

Astawan, Made. 2008. Mi Instan. Vol.21/4. Jakarta
Anonim.http://jurnalasia.com/2014/03/04/bahaya-dalam-kandungan-mie-    instan/#sthash.bxgxl6be.dpuf  tanggal akses 2 April 2014








Tidak ada komentar:

Posting Komentar